Contoh Surat Perintah Kerja - Sebelumnya sudah ada beberapa contoh yang kita bahas berkaitan dengan jenis surat ini. Untuk melanjutkan, kita akan bahas sedikit yaitu untuk blangko suratnya agar jika kita sering menggunakan atau sering membutuhkan surat kerja bisa lebih mudah dalam menyiapkannya.
Meski ada kemungkinan satu daerah dengan daerah lainnya akan berbeda dalam hal bentuk dan susunan namun blangko surat perintah berikut bisa menjadi referensi kita semua. Dengan adanya blangko kita akan lebih mudah membuat surat yang dibutuhkan.
Pada dasarnya, surat yang satu ini tidak jauh berbeda dengan surat perintah lainnya. Kata dan kalimat penyusun didalamnya tentu menggunakan bahasa Indonesia baku. Begitu juga dengan tata penulisan dari surat tersebut.
Surat perintah kerja dibuka dengan kop surat sesuai dengan instansi yang mengeluarkan. Berikutnya juga akan ditulis nomor surat tersebut, tanggal, proyek dan juga lokasinya.
Pada bagian berikutnya akan diikuti dengan kalimat pembuka yang menyatakan tentang siapa yang memberikan perintah kerja. Disana nanti akan dicantumkan nama, jabatan dan juga alamat yang memerintahkan.
Tidak sulit kok, kalau sudah melihat draft atau redaksi surat ini pasti anda juga bisa menyusunnya sendiri di rumah. Seperti apa bentuknya, silahkan langsung dipelajari contoh selengkapnya di bawah ini.
Pada dasarnya, surat yang satu ini tidak jauh berbeda dengan surat perintah lainnya. Kata dan kalimat penyusun didalamnya tentu menggunakan bahasa Indonesia baku. Begitu juga dengan tata penulisan dari surat tersebut.
Surat perintah kerja dibuka dengan kop surat sesuai dengan instansi yang mengeluarkan. Berikutnya juga akan ditulis nomor surat tersebut, tanggal, proyek dan juga lokasinya.
Pada bagian berikutnya akan diikuti dengan kalimat pembuka yang menyatakan tentang siapa yang memberikan perintah kerja. Disana nanti akan dicantumkan nama, jabatan dan juga alamat yang memerintahkan.
Tidak sulit kok, kalau sudah melihat draft atau redaksi surat ini pasti anda juga bisa menyusunnya sendiri di rumah. Seperti apa bentuknya, silahkan langsung dipelajari contoh selengkapnya di bawah ini.
SURAT PERINTAH KERJA
Nomor :
Tanggal :
Proyek :
Lokasi :
Pada Hari ini __________, Tanggal ______ Bulan _________ Tahun __________, yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini disebut Pemberi Tugas
Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini disebut Penerima Tugas
Dengan ini Pemberi Tugas menunjuk Penerima Tugas untuk melaksanakan pekerjaan sebagaimana ketentuan sebagai berikut :
I. LINGKUP PEKERJAAN
1. xxx
2. xxx
(Terlampir dalam RAB)
II. HARGA BORONGAN
Total harga borongan adalah Rp. _____________(___________________________________________________________ )
III. CARA PEMBAYARAN
Down Paymen (DP) :
Pembayaran termyn II :
Pembayaran termyn III :
Pembayaran termyn IV :
Pelunasan :
Realisasi pembayaran + 3 (tiga) hari setelah invoice diterima dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
IV. SYARAT-SYARAT
1. Lingkup pekerjaan tersebut di atas harus dilaksanakan sesuai dengan gambar-gambar rencana dan spesifikasi tekniknya serta sesuai dengan petunjuk baik lisan maupun tulisan dari Pihak Pemberi Tugas.
2. Waktu pelaksanaan selama _________ hari kerja kalender
3. Waktu pelaksanaan ini hanya dapat diperpanjang apabila ada hal-hal di luar kemampuan Pihak Penerima Tugas dan sudah harus diminta selambat-lambatnya 1 (satu) minggu waktu penyelesaian sesuai SPK berakhir.
4. Pihak Penerima Tugas tidak diperkenankan mengalihkan pekerjaan kepada Pihak Lain (harus dikerjakan sendiri) dalam kondisi apapun tanpa ada izin dari Pihak Pemberi Tugas.
5. Pihak Pemberi Tugas secara sepihak dapat mencabut / membatalkan Surat Perintah Kerja ini, bila dinilai bahwa Pihak Penerima Tugas lalai terhadap apa yang tercantum dalam syarat-syarat 1 & 2.
6. Harga yang telah disepakai tersebut di atas adalah merupakan harga pasti dan tanpa ada kenaikan harga kecuali akibat Force Majeure yang disetujui oleh Pihak Pemberi Tugas.
7. Pembayaran atas pekerjaan yang telah diselesaikan akan dilaksanakan dengan Berita Acara Prestasi (Opname) pekerjaan yang disahkan oleh kedua belah pihak serta diakui Pihak Pemberi Tugas.
8. Pihak Penerima Tugas tidak diperkenankan untuk mempekerjakan tenaga yang belum mahir dan Pihak Penerima Tugas bertanggung jawab terhadap kerusakan material / peralatan milik Pihak Pemberi Tugas dan akan dikenakan denda sebesar nilai material / peralatan rusak atau hilang.
9. Pihak Penerima Tugas bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan karyawan / buruhnya.
Dikeluarkan di :
Pada Tanggal :
Penerima Tugas, Pemberi Tugas,
____________________ ___________________
Demikian tadi sudah kita pelajari bersama satu contoh untuk surat perintah kerja yang bisa dijadikan referensi. Lain waktu kita akan membahas lagi contoh lain dengan deskripsi kerja yang berbeda-beda. Dengan begitu referensi kita akan lebih banyak.
Untuk sementara itu saja dulu. Bagi yang membutuhkan contoh lain silahkan langsung ke bagian bawah. Di bagian akhir pembahasan sudah disiapkan juga beberapa contoh surat perintah yang mungkin anda butuhkan. Silahkan dipelajari juga.